Postingan

Menampilkan postingan dari Februari, 2013

Belajar Bahasa Palembang (versi Sederhana)

Gambar
   Ini mungkin posting paling nekat sejagad ariesadhar.wordpress.com. Lha iya, wong saya itu cuma 2 tahun sekian hari di Palembang kok nekat ngajari bahasa Palembang? Edan! Nggak sih. Saya bersyukur diberi karunia agak mudah mempelajari bahasa ketika terjun langsung didalamnya. Setidaknya dalam 1-2 bulan pertama di Palembang, saya sudah bisa menawar harga sepatu di toko olahraga sepanjang sudirman, yang notabene isinya orang keturunan Hindustan semua.. hehehe.. Bahasa Palembang bagi saya adalah pertemuan antara Minang dan Jawa. Kenapa? Mungkin kaitan Sriwijaya juga kali ya. Yang pasti kecenderungan meng-o-kan suasana masih ada. Tapi ingat, itu kecenderungan saja lho. Dan beberapa vocab sangat Jawa sekali. Beberapa huruf konsonan dari Bahasa Indonesia bisa hilang. Misal ari (hari) atau asil (hasil). Sebenarnya ini terkait ke pengucapan saja sih bahwa H dan A berurutan itu agak tidak terdengar. hehe.. Pertemuan Minang-Jawa ada di awak, karena kata ini bisa bermak

Keunikan Bahasa Palembang

   nah, udah tahun baru aja nih sob... dah lama juga ane gak posting, karena kesibukan saya kuliah sambil kerja freelancer.. hihihi... mayan nambahin uang ATM. Langsung aja deh, sebelumnya bingung mau kasih judul apa nih postingan menggunakan bahasa Palembang yang biasanya di akhiri dengan "O" atau menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar. hhee... tapi setelah di pikir2, berjuta2 kali sambil liatin traffic nih blog akhirnya saya menggunakan bahasa Indonesia, biar mudah di search di Search Engine... hhii.... Kalo kita ngomongin masalah Palembang, pasti yang kalian pikirin pertama yang muncul di otak-otak lu pada yaitu kota Pempek yang sangat terkenal di kalangannya. hhii.. yang belom nyobain Pempek langsung aj deh ke kota Palembang di Jamin ke tagihann... yang gak suka ikan gak usah pusing... nih Pempek Palembang gak ada bau-bau nya ikan deh... Karna saya juga gak suka Ikan.. hhoo... Pernah gak kalian berpikir kalo bahasa yang di guna

Kamus bahasa Palembang

   Dalam bahasa Palembang, awalan me- seringkali tidak diucapkan. Misalnya: Jingok (lihat) bila diberi awalan me- akan menjadi "nyingok" bukan menjingok. Goco (pukul) bila diberi awalan me- akan menjadi "ngoco" bukan menggoco. Di bawah ini adalah beberapa kata dalam bahasa Palembang dan artinya dalam bahasa Indonesia : A aman / amon = kalau Contoh: Aman kau ke sano gek, jangan lupo bawa pempek. Arti: Kalau kamu ke sana nanti, jangan lupa bawa pempek. antok = antuk Contoh: Kartu kau tu antok, ulang oi! Arti: Kartu kamu itu terantuk, ulang dong! asak = asalkan Contoh: Asak kau dapet cepek, ku enjok mobil la. Arti: Kalau kamu mendapatnya dengan cepat, saya kasih mobil deh. awak = padahal Contoh: Awak kau yang salah, nak nyalahke wong. Arti: Padahal kamu yang salah, mau menyalahkan orang. awan = siang Contoh: Awan tadi, budak Kertapati menang lomba bidar. Arti: Tadi siang, anak Kertapati menang lomba bidar. B bae = saja Conto

Melirik Keunikan Bahasa Palembang dan Sekayu

  “Bu Pini, di sini, ndak kate lue-gue [1] . Adanya bahasa daerah, ” kata seorang guru ketika kami pulang melayat. Sontak saya menanggapi dengan antusias, “Ya, Bu!” Desa ini akan tetap indah dengan bahasa daerahnya. Sungguh tidak indah jika semua wilayah Indonesia berbahasa Jakarta (bahasa Betawi yang pada perkembangannya memang sering menjadi ragam informal (nonbaku) bahasa Indonesia). Jadi ingat cerita dosen saya ketika beliau pergi ke daerah Sulawesi, menemukan anak-anaknya berbahasa Jakarta. Menurut beliau, Indonesia menjadi indah dengan keberagaman bahasanya. Ya... bahasa daerah itu harus tetap ada, bahasa Indonesia itu bahasa persatuan. Sebelum penempatan, saya sempat bingung mencari kekhasan Sumatra Selatan. Peta Sumsel dicermati, namun tidak ada yang khas. Rumah adat dan pakaian daerahnya terlihat sama dengan Padang atau daerah lainnya. Intinya, saya belum menemukan kekhasannya hingga akhirnya saya menemukan kekhasan itu setelah mengobrol den

KAMUS KECIL BAHASA OGAN

A abang merah LIH. miha. ndok, alangke ~nye bibeh haitu! Aduh, alangkah merahnya bibi dia itu! abo omong besar, banyak kelakar abung-abung kembung, sakit perut, masuk angin abut berat, ~ nian Berat sekali. acung-acung rumput jarum Chrysopogon aciculate adapan bagian depan. Cuka kinak di~ Coba lihat di depan! ading adik agak 1 . menakut-nakuti bentak Saling~ saling menakut-nakuti.2. Hala di~ Jangan dibentak agam gembira, riang, senang . agang ngeyel, tidak menurut agat agi lagi. Hala ~ Jangan lagi. agok tempat lokasi di mane ~ nye tu? Dimana tempatnya itu? aidah! aduh! ( ungkapan kesal, ungkapan rasa kecewa) aindung Ya, Tuhan! Ya, ampun! ajahi ajari ajang piring aju ajung menyuruh; Hala ~ kan haitu. Jangan menyuruh dia! akah akar akap gelap, tidak kelihatan alak tabrak alap bagus, cantik, baik amak urus ambek ambil. amben gendong dari balakang Anak itu di~ .